Cara Miliarder Top Dunia "Hamburkan" Uang
SENIN, 6 SEPTEMBER 2010, 06:38 WIB
Heri Susanto
VIVAnews - Sepak terjang para miliarder top dunia kerap mengundang perhatian. Bukan saja terkait dengan aksi besar bisnisnya, melainkan langkah-langkahnya di luar sektor usahanya.
Ketika seorang miliarder tiba-tiba membelanjakan uang dalam jumlah besar, ratusan miliar atau triliunan rupiah, sontak sorotan tajam media langsung tertuju padanya.
Sebut saja misalnya ketika taipan Roman Abramovich membeli klub sepak bola ternama Chelsea pada 2003, media pun memberitakan secara besar-besaran aksi tersebut.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh para pemilik harta puluhan dan ratusan triliun di dunia dalam "menghamburkan" uang mereka. Bukan sekedar berapa yang dipakai untuk jamuan makan siang, pesta perkawinan atau membeli kapal pesiar, melainkan apa yang mereka lakukan dengan uang sebanyak itu.
Berikut ini cara-cara miliarder membelanjakan uang mereka:
Carlos Slim
Ketika seorang miliarder tiba-tiba membelanjakan uang dalam jumlah besar, ratusan miliar atau triliunan rupiah, sontak sorotan tajam media langsung tertuju padanya.
Sebut saja misalnya ketika taipan Roman Abramovich membeli klub sepak bola ternama Chelsea pada 2003, media pun memberitakan secara besar-besaran aksi tersebut.
Ada banyak cara yang dilakukan oleh para pemilik harta puluhan dan ratusan triliun di dunia dalam "menghamburkan" uang mereka. Bukan sekedar berapa yang dipakai untuk jamuan makan siang, pesta perkawinan atau membeli kapal pesiar, melainkan apa yang mereka lakukan dengan uang sebanyak itu.
Berikut ini cara-cara miliarder membelanjakan uang mereka:
Carlos Slim
Carlos Slim adalah taipan nomor wahid dunia dengan total harta US$53,5 miliar pada 2010. Pada awal September ini, dia membelanjakan duit sekitar US$1,4 miliar untuk membangun Plaza Carso, sebuah kompleks di Mexico City yang akan mencakup museum, bioskop, perumahan dan ruang komersial.
Proyek ini akan membenahi kawasan kumuh di ibukota yang sudah dipeloporinya sejak beberapa tahun lalu. Plaza Carso akan menjadi museum Soumaya dan diresmikan pada 20 November mendatang sebagai bagian dari peringatan dua abad Meksiko. Museum ini akan menampilkan koleksi 64 ribu karya seni, serta mempekerjakan 5 ribu orang karyawan secara langsung dan 15 ribu karyawan secara tidak langsung.
Proyek ini akan membenahi kawasan kumuh di ibukota yang sudah dipeloporinya sejak beberapa tahun lalu. Plaza Carso akan menjadi museum Soumaya dan diresmikan pada 20 November mendatang sebagai bagian dari peringatan dua abad Meksiko. Museum ini akan menampilkan koleksi 64 ribu karya seni, serta mempekerjakan 5 ribu orang karyawan secara langsung dan 15 ribu karyawan secara tidak langsung.
Roman Abramovich
Dia adalah seorang pengusaha Rusia serta pemilik perusahaan investasi terkemuka. Ia terkenal sebagai sosok taipan dengan gaya hidup mewah. Pada 2009, dia mengejutkan media saat membeli sebuah rumah pribadi. Harganya termahal untuk sebuah rumah, yakni US$90 juta di St Barts. Ia juga dikenal memiliki simbol kemewahan lainnya, seperti kapal pesiar swasta terbesar di dunia, kawasan ski es di Colorado, tim sepak bola Inggris Chelsea, serta koleksi seni US$100 juta.
Untuk makan siang? Pada November 2009, Wall Street Journal pernah melaporkan Abramovich pernah larut dalam makan siang senilai US$52 ribu di New York City untuk dirinya dan sembilan tamu, termasuk tip US$12 ribu. Namun, juru bicara miliarder Rusia itu membantah kabar tersebut. Meski begitu, Abramovich juga dikenal aktif di kegiatan sosial. Pada 1999, di daerah dingin yang miskin di kawasan Siberia, Rusia, ia mendirikan yayasan amal untuk membangun pendidikan, rumah sakit dan perguruan tinggi guna membantu rakyat Okrug.
Untuk makan siang? Pada November 2009, Wall Street Journal pernah melaporkan Abramovich pernah larut dalam makan siang senilai US$52 ribu di New York City untuk dirinya dan sembilan tamu, termasuk tip US$12 ribu. Namun, juru bicara miliarder Rusia itu membantah kabar tersebut. Meski begitu, Abramovich juga dikenal aktif di kegiatan sosial. Pada 1999, di daerah dingin yang miskin di kawasan Siberia, Rusia, ia mendirikan yayasan amal untuk membangun pendidikan, rumah sakit dan perguruan tinggi guna membantu rakyat Okrug.
Li Ka-Shing
Meski dikenal sebagai sosok miliarder dunia dengan total harta US$21,3 miliar, Li Ka Shing masih tetap dikenal sebagai sosok pribadi yang low profile dan bersahaja. Gaya hidup sederhana tak berubah, kemana-mana pergi tak meninggalkan kebiasaan lamanya, memakai sepatu hitam sederhana, pakaian hitam dan jam tangan murah merek Seiko. Meski begitu, ia sangat dikenal sebagai sosok filantropis sejati yang dermawan.
Menurut catatan Forbes, ia mendirikan Li Ka Shing Foundation pada 1980 dan mendonasikan US$500 juta untuk bidang kesehatan dan pendidikan. Pada 1981, ia menyumbang US$150 juta untuk pendirian Shanto University dekat kampung halamannya di Shantou, Guangdong, China. Pada 2002, ia mendirikan Cheung Kong School of Business di Beijing, sekolah bisnis swasta pertama di China. Pengajarnya, profesor kelas dunia dari sekolah bisnis top seperti Wharton, Stanford dan INSEAD.
Menurut catatan Forbes, ia mendirikan Li Ka Shing Foundation pada 1980 dan mendonasikan US$500 juta untuk bidang kesehatan dan pendidikan. Pada 1981, ia menyumbang US$150 juta untuk pendirian Shanto University dekat kampung halamannya di Shantou, Guangdong, China. Pada 2002, ia mendirikan Cheung Kong School of Business di Beijing, sekolah bisnis swasta pertama di China. Pengajarnya, profesor kelas dunia dari sekolah bisnis top seperti Wharton, Stanford dan INSEAD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar